PENANGANAN DAN PENGATURAN
MUATAN
1. Jelaskan
bagaimana caranya agar muat bongkar dikapal dapat dilaksanakan secara cepat dan
sistematis?
Jawab : Sebelum
kapal tiba di pelabuhan pertama disuatu negara, harus tersedia encana pemuatan
dan pembongkaran (storage plant) yang terdiri dari rencana pemuatan awal dan
akhir.
2. Muatan-muatan tertentu, oleh karena
sifatnya berbahaya, bentuknya
khusus/karena alasan palka sudah
penuh,sehingga dimuat di deck.
a. Sebutkan
persyratan umum jika muatan dideck?
Jawab
:
-
Harus
diperhitungkan kekuatan geladaknya (Deck Load Capacity)
-
Apabila
muatan deck mudah rusak harus diberi tutup tempat.
-
Muatan
harsus dilashing
b.
Apa
yang dimaksud load deck capasity ?
Jawab:
Kemampuan
suatu geladak untuk menahan beban yang ada diatasnya dinyatakan dalam ton/m3
c. Dimana data
load capasity tersebut anda dapatkan dikapal dan bagaimana cara menghitungnya
jika datanya telah hilang ?
Jawab
:
¬ Data
tersebut tertera pada blue pin (buku biru yang berisi semua data-data ukuran
kapal yang ditetapkan oleh suatu birokrasifikasi
¬ Cara
menghitung jika datanya hilang dengan rumus :
DLC
= , DLC =
Ket
: H =
tinggi deckdalam meter
h
= tinggi maximum muatan dlm meter
sf =
sf dalam Cu.m
1,4 = sf standart
4. Sebutkan keuntungan dan
kerugian pemuatan peti kemas dengan dibandingkan pemuatan kapal-kapal
konvensional ?
Jawab
:
Keuntungan :
- Muat bongkar dapat dilakukan dengan cepat
-
Kerusakan
barang-barang yang diangkut dapat ditekan sekecil mungkin
-
Kehilangan(pencurian)
dapat ditekan sekecil mengkin.
-
Pengawasan
barang(control)baik ole pemilik barang (owner) pengirim barang (shipper)maupun
penerima barang (consignee) lebih mudah
Kerugian :
- Pengoperasian lebih mahal
-
Harus
ditangani tenaga ahli (profesional)
-
Memerlukan
penanganan khusus.
3. Kapal tenker memuat minyak sebanyak :
160.000 American Barel, pada suhu rata –rata : 29 c. Api Gravity pada suhu
tersebut : 26,8, jika diketahui 1 America n Barrel :0,159 CBM,dan koefisisen
koreksi BJ :0,000690 / cc.hitung berat minyak yang dimuat tersebut ?
Jawab :
W = V x bj
BjI =
pada suhu 15,6 c = Bj2 = Bj1 – coefisien corr (T2-T1)
Bj2 (29 c) = 0,893872 - 0,000690 (29-15,6)
=
0,884626
V =
160.000 x 0,159 m = 25440 m 3
W =
V x Bj
= 25440 m3 x 0,884626
= 22504,9 ton
5. Loading displacement = 9.050 ton
Light displacement = 2.550 ton
Bale capasity
= 7000 m3
Operating
load on board = 500 ton
Kapal
dimuati = peti-peti sf = 4,0 m3/ton
Besi
sf = 0,5 m3/ton
Broken
stowage = 10%
Freight peti-peti US$ 40,- per ton
Besi US$50, - per ton
Ditanyakan : a. Berapa ton
masing-masing dapat dimuat hingga kapal mancapai kadaan full and down ?
b.
Berapa jumlah fright seluruh muatan ?
Jawab : Bale Capasity = 7000 m3
a.
BS = 10% x
7000 = 700 m3
RM.eff
(V) =
6300 m3
Loaded
displacement= 9.050
Light displancement = 2.550
DWT =
6.500
OPL = 500
DWT =
6.000
A + B = 6000 x
4,0
4,0
+ 4,0 = 6300 1
4,0
A + 4,0 B = 24.000
4,0
A + 0,5 B = 6.300
0
+ 3,5 B = 17.700
B =
17.700 = 5057,14
3,5
b. A + B = 6000
A = 6000 - 5057,14
= 942,86
Fright A = 40 x 942,86 = US$ 37.714,4
Fright B = 50 x 5057,14 = US$ 252,857
Total fright =
US$ 290.571,4
PENANGANAN
DAN PENGATURAN MUATAN
1. Sebutkan
lima prinsip
pemadatan dikapal dan jelaskan dengan singkat ?
Jawab :
a. Melindungi
anak kapal dan buruh
-
agar mereka
selamat dlam melaksanakan kegiatan dengan mengunakan alat keselamatan kerja
secara benar
b. Melindungi
kapal
-
agar kapal
tetap selamat selama muat bongkar maupun dalam pelayaran, misalnya : menjaga
stabilitas kapal.
c. Melindungi
muatan.
-
pada waktu
pemuatan, bongkar dan selama dlam pelayaran muatan harus ditangani secara baik
untuk mencegah kerusakan muatan.
d.
Pemuatan
dan pembongkaran muatan harus cepat dan sistematis
-
adanya
rencana pemuatan dan pembongkaran (stowage plan)
e.
Penggunaan ruang
muat semaksimal mungkin.
-
dalam
melakukan pemuatan harus diusahakan agar semua ruang terisi penuh oleh
muatan/kapal dapat muat sampai maksimal
2.
Unuk
pemuatan dan pembongkaran muatan kapal niaga dengan lancar perlu dibuat suatu
rencana yang baik sebelum pemuatan dimulai.
a. Faktor-faktor
apakah yang untuk membuat stowage plan itu ?
Jawab:
-
Berat dan
jenis muatan
-
Pelabuhan
bongkar ntuk masing-masing muatan,serta pelabuhan muat
-
Bentuk
muatan dan jumlahnya.
b. Apakah yang
dimaksud dengan Hatch List ?
Jawab :
-
Daftar muat
yang sudah dimuat di palka
c. Apakah pula
yang dimaksud dengan
Bay hatch?
Jawab :
-
Bagan muatan
container secara membujur, melintang dan tegak membujur ditandai dengan nomor Bay ,
mulai dari depan belakang, dengan cetakan nomor ganjil untuk ukuran container
20 kaki, genap container ukuran 40 kaki, melintang dengan ditandai nomor Row
dimulai dari tengah dan dilihat dari arah belakang
3. a. Apakah
keuntungan dan kerugian pemuatan peti kemas dibanding dengan pemuatan
kapal-kapal konvensional ?
Jawab :
Keuntungan :
-
Muat bongkar dapat dilakukan dengan cepat
-
Kerusakan
barang-barang yang diangkut dapat ditekan sekecil mungkin
-
Kehilangan(pencurian)
dapat ditekan sekecil mengkin.
-
Pengawasan
barang(control)baik oleh pemilik barang (owner) pengirim barang (shipper)maupun
penerima barang (consignee) lebih mudah
Kerugian :
-
Pengoperasian lebih mahal
-
Harus
ditangani tenaga ahli (profesional)
-
Memerlukan
penanganan khusus.
b. Apakah
syarat-syarat peti kemas sesuai ISO ?
Jawab :
1.
Mengenai
ukuran dan berat bruto suatu conctainer
Meliputi
: kode,tinggi,lebar,panjang dan berat maksimum container dan cargo
2.
Mengenai
sarana pengangkutannya,
Dengan
metode kunci putar(twist lock) yang dipasangkan pada sudut-sudutnya untuk
kepentingan mengangkat.
3.
Mengenai
pemberian merkah-merkahnya meliputi nomor kode, nomor seri, tanda pemilik,
berat maksimum pada tempat tertentu yang mudah dikenal
4.
Container
harus dapat disusun sebanyak 6 susun dalam keadaan full load tanpa menunjukan
perubahan-perubahan berarti.
c.
Apakah
yang dimaksud TEU dan FEU ?
Jawab:
-
TEU
(Twenty feet Equivalent Unit)
adalah
: unit pedoman peti kemas ukuran 20 kaki
-
FEU
( Fourty Feet Equifalent Unit)
adalah
: unit pedoman peti kemas ukuran 40 kaki
4. Kapal tiba dipelabuahan dengan sarat rata-rata ; 5,5 m dengan
remaining space :
1460
Cum dan sisa DWT : 750 ton. Kapal tersebut akan melakukan kegiatan sbb :
-
membongkar
muatan A : 600 ton , sf : 0,9 Cum/ton
-
memuat
B , sf 2,5 Cum/ton
sebanyak-banyaknya dng BS : 7,5 %
Hitunglah
:
a.
berapa ton
muatan B dapat dimuat
b.
Apakah kapal
mencapai full dan down , jelaskan?
c.
Jika TPC :
15 hitung rata-rata sarat kapal selesai kegiatan.
Jawab :
a. Dibongkar
600 ton = 600 x 0,9 = 40 m3
=
Harus memuat B =
b.
Menurut
volume maka ruangan cukup
Volume untuk muatan B =
berat B x sf B
=
740 x 2,5
=
1850 Cum
Sisa
bobot = sisa DWT – Berat B
= 750 – 740 = 10
ton
Muatan
dalam palka penuh (cukup)
Full
but not down
c. Sarat awal =
5,50 m
Penambahan
DWT = = - 9,3 cm+
Sarat rata-rata sesuai kegiatan = 5,59 m
5. Kapal
dengan Bale capacity =2400m3 dan DWT = 1700 ton. Dikapal telah ada Fo,Fw. Dan
store = 200 ton akan dimuat hingga mencapai full & down.
Pemuatan
kuningan dengan sf = 0,850 m3/ton, peti-perti dengan sf = 3,05 m3/ton.
Bila BS = 5%, Berapa ton masing-masing dapat dimuat ?
Jawab
:
Bale capacity = 2400 Cum
BS=5% x 2400 = 120 Cum
RM.eff (V) = 2280 Cum
DWT =
1700 ton
Fo + Rw +5t = 200 ton
C.DWT = 1500 ton
A+B =1500 x
3,050 3,050
A + 3,050 B =4575
0,850A+3,050B = 2280
1 0,850
A + 3,050 B =2280
2,200
A + 0 =2295
A
=
=
1043,18 ton
A
+ B = 1500
1043,18 + B = 1500
B =
1500 – 1043,18
=
456,82 ton
PENANGANAN DAN PENGATURAN MUATAN
1. Dalam rangka melindungi muatan,beberapa jenis
pekerjaan mengunakan polka.
a. Jelaskan
bagaimana mengatur peranginan palka ini ?
Jawab :
- Berikan ventilasi
jika kelembaman udara didalam ruangan palka lebih besar dari kelembaman udara
luar.
-
Berikan
ventilasi jika titik embun udara didalam ruang palka lebih tinggi dari titi
embun udara luar
-
Hindarkan
ventilasi jika kelembaban udara diruang polka lebih kecil dari kelembaban udara
luar
-
Hindarkan
ventilasi jika titik embun udara diruang palka lebih rendah dari titik embun
udara luar
b. Terangkan
hubungan kelembaman udara palka (Relative humidity) dengan peranginan palka ?
Jawab :
Bahwa
air yang timbul didalalam ruang polka karena udara dalam ruang polka sudah
jenuh, yang ahirnya timbul kondensasi.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Ullage pada
pemuatan liquid cargo didalam tangki :
Jawab:
Jarak
tegak dari permukaan cairan didalam tangki hingga tanktop.
b. TEU pada
pemuatan peti kemas (container)
Jawab :
TEU
(Twenty Feet Equivalent Unit), adalah : unit padanan peti kemas ukuran 20 kaki
c. PRE – SLING
pada pemuatan genator,
Jawab:
Persiapan
tali-tali (sling) sebelum melansing muatan.
3. Hitung stowage faktor dari muatan-muatan berikut ini :
a.
muatan
peti-petian panjang 1,25 m x 0,5 m x 0,25 m dengan berat 250 kg tiap peti
b.
muatan drum
O 0,6 m tinggi 1m, dengan berat 400 kg tiap drum ?
Jawab :
a. SF = 1 x volume
tiap peti
berat tiap peti
= 1 x 0,156 m3
0,62
= 0,62 m3
b.
Volume drum
V =
p
. r2 x t
= 3,14 x 0,6 x 1
= 3,14 x 0,36 x 1
= 1,1304 m3
SF =
1 x volume drum
Berat tiap peti
= 1 x
1.304
0,400
=
2,83 m3
4. a. Sebutkan 2 jenis ukuran kontainer ?
Jawab :
Container
ukuran 20 fet dan 40 fet
b. Apakah kentungan dan kerugian pengangkutan muatan dengan container
dibanding dengan general cargo ?
Jawab
:
Keuntungan :
- Muat bongkar dapat dilakukan dengan cepat
-
Kerusakan
barang yang diangkat dapat ditekan sekecil mungkin
-
Kehilangan
(pencairan ) dapat ditekan sekecil mingkin
-
Pengawasan
(control) baik oleh pemilik barang(otoner) pengirim barang maupun penerima
barang lebih mudah
Kerugian :
-
Pengoperasian
lebih mahal
-
Harus
ditangani tenaga ahli
-
Memerlukan
penanganan khusus
5. a. Sebutkan 9 class muatan berbahaya sesuai solas 1974 ?
Jawab : Class :
1 : Eksplosive (bahan peledak)
2
: Gas yang wampatkan
3
: Inflamable Liqiud (cairan yang
mudah menyala)
4
: Inflamable solid or subtancer ( benda adat yang mudah
menyala)
5
: Oxodixing
subtances (zat yang mengandung zat asam
)
6
: Aktif
berbahaya
7 : Radio aktive subtances (zat radio aktif
bebhaya)
8 :
Zat corrosive = zat bahan penyebab karat
9 : Semua zat yang berdasarkan pengalaman memiliki sifat
berbahaya, mis : calcium oxide, alumunium nitrade, pupuk organik, dll.
b.
Jelaskan maksud segregation table ini
Jawab :
6. Sebuah kapal tiba dipelabuhan dengan remainaing space : 2000 Cum
dan Cargo DWT : 1500 ton. Akan dimuat plywood SF=2,5 sebanyal-banyaknya dengan
BS =10%
Hitung
: a. Jumlah plywood yang dapat dimuat
b.
Apakah kapal mencapai full dan Down? Jelaskan
Jawab :
a.
R. Spacce = 2000Cum
BS=10% x 2000 = 200 Cum
R.m.eff (V) =
1800 Cum
Berat = volume = 1800 = 720 ton
SF 2,5
c.
Jumlah
plywood yang dimuat 720 ton
Volume
yang dibutuhkan 1800 Cum
Ruang
palka penuh tetapi draft belum maksimal
Masih
ada sisa bobot 780 ton
Full
but not down
PENANGANAN DAN PENGATUTRAN MUATAN
1. Tuliskan jenis-jenis muatan
yang saudara ketahui ditinjau dari sufat/mutunya?
Jawab :
-
muatan basah - muatan berbau - muatan berbahaya
-
muatan bersuh - muatan kering - muatan peka
2. Pelaksanaan kegiatan bongkar muat berasaskan pada prinsip-prinsip
memuat.
Jelaskanlah apa apa
yang dimaksud prinsip memuat melindungi “muatan”
Jawab :
-
Bahwa pihak
kapal (carrier) bertanggungjawab kesalamatan dan keutuhan muatan sejak muatan
itu dimuat sampai muatan itu dibongkar
3. Hitunglah berapa besar volume
ruangan yang dibutuhkan jika hendak memuat muatan 200 ton yang berupa peti-peti
denagn ukuran tiap peti 60 ccm x 50 cm x 40 cm dimana berat tiap peti = 60 kg
BS = 5 %
Jawab :
SF =
1 x volume tiap peti
Berat tiap peti
= 1 x
0,6 x 0,5
x 0,4 m =
1 x 0,12m3 = 2m3
0,060 0,060
volume
= 200 x 2 m3 = 400 m3
400 m3 x BS = 400 x 5% = 380 m3
4. Sebuah ruang muat memiliki sisa volume=520 m3 sisa daya angkut 250
ton. Ruangan ini akan diisi penuh dengan muatan peti-peti berukuran 80 cm x 40
ccm x 30 cm dan berat tiap peti = 50 kg. Hitunglah berapa BS- yang terjadi
Jawab
:
Diket = V = 520 m3
V = 480 m3
SF = 1 x
volume tiap peti = 1 x
0,096 m3
Berat tiap peti
= 1,92 m3
BS = V - V
x 100 % = 520 – 480 x 100% = 7,7%
V 520
Jadi BS nya = 7,7 %
5.
Sebuah kapal memiliki volume sisa 2020 m3 dan sisa daya angkut : 1300
ton. Akan dimuati hingga penuh dengan muatan A dan b, dimana muatan A berupa
berupa peti-peti berukuran 90 cm x 120 cm x 40 cm dan berat tiap petinya = 60
kg. Untuk muatan A ini BS diperhitungkan 5 %. Selanjutnya juga memuat muatan B
yang memiliki SF = 0,76 dan untuk muatan B ini, BS diperhitungkan 8 %.
Hitunglah
a.
Jumlah berat
(ton) masing-masing muatan yang dapat dimuat
b.
Berapa
jumlah potong (kolle)masing-masing muatan tersebut.
Jawab :
SFA = 1
x 0,90 x1,200 x 0,40 m3
0,060
SFB =
0,76
A + B =
1300 x
7,2 7,2 A + 7,2 B = 9360
7,2 A + 0,76 B = 13 % x 2020 7,2 A + 0,76 B =
1757,4
6,44 B =
7602,6
B =
7602,6 = 1180,5 ton
6,44
PA = v (1 – B5) = 2020(0,95) = 4442 colly
VA 0,432
PB = v (1 – B5) = 2020 .
0,92 = 1880 colly
VB 0,988
A + B = 1300
A + 1180,05 = 1300
A
= 1300 – 1180,5 = 119,5 ton
PENANGANAN MUATAN
1. a. Apakah yang dimaksud bagan pemuatan (stowage plan) ?
Jawab : suatu bagan kapal
dimana muatan ditempatkan dilengkapi data tujuan,jumlah, berat muatan serta
pelabuhan muatannya masing-masing.
b. Siapakah
yang bertanggung jawab untuk merencanakan pemuatan diatas kapal ?
Jawab : muatan satu
c. Apakah
perbedaan antara tentative stowage plan dengan final stowage plan ?
Jawab
:
- Tentative stowage plan : rencana awal yang
sifatnya apabila terjadi perubahan muatan masih bisa dilakukan.
-
Final stowage
plan : rencana pemuatan akhir
2. a. Sebuah kapal container
mempunyai daya angkut 600 TEU’S. Apa yang dimaksud dengan istilah ini ?
Jawab :
Sebuah
kapal container mempunyai daya angkut 600 unit peti kemas ukuran 20 kaki (feet)
b. Bagaimanakah
persiapan untuk memuat muatan berat diatas geladak ?
Jawab :
-
Kekuatan
geladak harus diperhitungkan untuk dapat menahan muatan
-
Siapkan
peralatan melasing muatan tersebut
-
Atur supaya
muatan diatas geladak tidak menganggu navigasi kapal dari anjungan.
3. a. Bagaimana prinsip-prinsip
muatan menurut pendapat anda ?
Jawab
:
1.
Melindungi
anak kapal dan buruh
-
agar mereka
selamat dlam melaksanakan kegiatan dengan mengunakan alat keselamatan kerja
secara benar
2.
Melindungi
kapal
-
agar kapal
tetap selamat selama muat bongkar maupun dalam pelayaran, misalnya : menjaga
stabilitas kapal.
3.
Melindungi muatan.
-
pada waktu
pemuatan, bongkar dan selama dlam pelayaran muatan harus ditangani secara baik
untuk mencegah kerusakan muatan.
4.
Pemuatan
dan pembongkaran muatan harus cepat dan sistematis
-
adanya
rencana pemuatan dan pembongkaran (stowage plan ) menggunaan ruang muat
semaksimal mungkin.
-
Dalam
melakukan pemuatan harus diusahakan agar semua ruang terisi penuh oleh
muatan/kapal dapat muat sampai maksimal
b. Apakah kegunaan dari dunnage/terapan ?
Jawab:
-
Sebagai alas
pada lantai palka
-
Sebagai
pemisah antara muatan
-
Sebagai
pemisah antara dinding palka dengan muatan
-
Untuk
membentuk terowongan aliran udara lebar antara tumpukan muatan
4. Sebuah kapal dengan DWT : 6.096,3 ton, mempunyai bahan bakar 609.63
ton, air tawar dan air ballast609,63 ton, perbekalan sebanyak 406,42 ton, kapal
rtersebut memiliki palkah dengan volume masing-masing :
Palka I : 1,416 m3 Palka II : 1.699,20 m3
Palka
III : 1.699,2 m3 Palka IV : 2.263,60 m3
Akan
dimuati peti SF : 0,5574 dan Gencar SF : 2,787
Ditanyakan
:
Berapa
ton masing-masig muatan pada tiap-tiap palka agar kapal full & down sesuai
konstruksi kapal ?
Jawab
:
Cargo
DWT : 6096,30 –609,30-609,63-406,42 =
4470,62 ton
Ruang
Efektif : 1416 =1699,20+1699,20+2265,60 =
7080 m3
A
+ B =
4470,62 x 2,787 2,787.A
+ 2,787.B =12459,617
0,5574.A
+ 2,787. B = 7080 0,5574.A +
2,787.B = 7080 -
2,2296.A +
0 = 5379,617
2,2296
=
2412,817 ton.
A + B
= 4470,62
2412,817
+ B
= 4470,62
B
= 4470,62 - 2412,817
= 2057,803 ton
PALKA I muatan A = 1416 x 2412,817 = 482,5634 ton
7080
muatan
B = 1416 x 2057,803 = 411,5606 ton
7080
PALKA II muatan A = 1699,2 x 2412,817 =
579,0761 ton
7080
muatan B = 1699,2 x 2057,803 = 501,0727 ton
7080
PALKA III muatan
A = 579,0761 ton
muatan B = 501,0727 ton
PALKA
IV muatan A =
2412,817-482,5634-579,0761 =772,1014 ton
muatan B =
2057,803-411,5606-501,0727,501,0727 = 644,097 ton
5. Sebuah kapal berada di Banjarmasin
(daerah permanent tropik) dengan density 1,008 dan mempunyai sarat pada saat
itu 6,477 m
Data
Kapal :
Displacement
= 15.240,75 ton
TPC rata-rata = 18,50 ton
Summer
draft = 7,315 ton
Ditanya
: berapa ton muatan maximum yang dapat dimuat agar tidak over draft ?
Jawab
: DWA = FWA x Bj laut – BJ payau
Bj laut
– Bj tawar
= S. Displ x Bj
laut – Bj payau
40.TPC
Bj laut – Bj tawar
= 15.240,75
x 1,025 – 1.008 = 20,60 x 0,68
40
x 18,50 1,025 – 1,000
=14,000 cm
Summer
draft = =
731,5 cm
Tropic
correction 1/48 x 731,5 cm = 15,24 cm +
Draft
tropic =
746,74 cm
DWA =
14,00 cm +
Sarat
rata-rata setelah muat = 760,74 cm
Sarat
rata-rata sebelum muat =
647,7 cm –
Selisih
sarat
= 113,04 cm
Perubahan
berat = 113,04 x 18,50 = 2091,24
ton
Muatan
maximum yang dimuat = 2091,24
ton
PENANGANAN MUATAN
1. Jelaskan arti istilah-istilah tersebut dibawah ini :
a.
Broken
stowage : prosentase ruang muatan yang
tidak terisi oleh muatan karena bentuk dan jenis muatan tersebut.
b.
Stowage
plan : suatu bagian kapal dimana
muatan ditempatkan. Dilengkapi data tujuan, jumlah, berat muatan serta
pelabuhan muatnya masing-masing.
c.
Stowage
factor : jumlah ruangan efektif dalam
m3 yang digunakan untuk memadat muatan seberat 1 ton
d.
Full
dan down : suatu keadaan dimana kapal
dimuati hingga seluruh ruang muat penuh dan mencapai sarat maximum yang
diijinkan.
2. a. Sebutkan
batasan-batasan/sarat-sarat yang harus dipenuhi sehingga peti kemas tersebut
layak untuk sarana pemuatan.
Jawab
:
w Secara
fisik mempunyai sifat-sifat yang tetap dan harus cukup kuat untuk dapat
digunakan berulang kali
w Dilengkapi
peralatan khusus sehingga mampu untuk dipindah-pindahkan dari satu jenis alat
pengangkutan ke jenis alat pengangkutan lainnya dengan cepat dan mudah
w Dirancang
sedemikian rupa sehingga mudah untuk diisi barang dan mudah untuk
mengosongkannya
b. Jelaskan
pengertian dari “Bay, Row”, dan Tier” dalam menstawage peti kemas
Jawab :
w Bay
adalah tanda nomor membujur, mulai dari depan ke belakang dengan catatan nomor
ganjil container 20 kaki genap container 40 kaki
w Row
adalah tanda nomor melintang, dimulai dari tengah dan dilihat dari arah
belakang
-
ke kanan –
Row 01,03,05,07,09 dst
-
ke kiri –
Row 02,04,06,08,010 dst
w Tier
adalah tanda nomor tegak, dimulai dengan angka-angka :
-
on deck –
Tier 82,84,86,88
-
in hold –
Tier 02,04,06,08
c. Dalam
pengepakan muatan peti kemas, digunakan sistem FCL/FCL dan LCL/LCL. Jelask apa
maksudnya ?
Jawab :
w FCL/FCL
(Full Container Load)
Adalah
: container yang berisi muatan milik satu shipper
w LCL/LCL
(Less than Container Load)
Adalah : container yang berisi muatan
milik beberapa shipper
3. a. Apa kegunaan peranginan di atas kapal, sebutkan !
Jawab :
w Mengalirkan
udara bersih/kering ke dalam ruang palka
w Mengeluarkan
udara lembab, kotor, panas, bau, gas dlsb dari ruang palka
b. Ada berapa macam peranginan yang biasa
digunakan, sebutkan !
Jawab : ada 2 macam yaitu
sistem alam dan sistem buatan.
c. Jelaskan dengan gambar salah satu jenis
pengetahuan yang anda ketahui!
Jawab:
Dengan meletakkan corong korsel kedua duanya ke bawah angin jadi ruangan tetap
dingin karena panasnya diambil. Cara peranginan alam ini tergantung pada udara
luar.
4. Sebuah kapal berada di Pelabuhan Banjarmasin (daerah permanen
tropic) dengan dencity 1,008 dan mempunyai sarat rata-rata 6,477m. Data-data
kapal:
Summer
displacement = 15,240,75 ton
TPC rata-rata = 18,5 ton
Summer
draft = 7,325 m
Berapa
ton maximum muatan yang dapat dimuat agar nanti di laut tidak over drat ?
Jawab
: DWA = FWA x Bj laut – BJ payau
Bj
laut – Bj tawar
= S. Displ x Bj
laut – Bj payau
40.TPC Bj laut – Bj tawar
= 15.240,75 x 1,025 – 1.008 = 20,60 x 0,68
40
x 18,50 1,025 – 1,000
=14,000 cm
Summer
draft = =
731,5 cm
Tropic
correction 1/48 x 731,5 cm = 15,24 cm +
Draft
tropic =
746,74 cm
DWA = 14,00 cm +
Sarat
rata-rata setelah muat = 760,74 cm
Sarat
rata-rata sebelum muat =
647,7 cm –
Selisih
sarat
= 113,04 cm
Perubahan
berat = 113,04 x 18,50 = 2091,24
ton
Muatan
maximum yang dimuat = 2091,24 ton
5.
Sebuah kapal mempunyai sisa daya muat 1200 ton, dek agen disediakan muatan kapal berupa peti-peti sebanyak 2500 ms ton
(i ms ton = 1,08 m3) setiap peti mempunyai volume = 0, 648 m3 dengan berat
304,8 kg
Jelaskan
dengan perhitungan, apakah muatan tersebut dapat dimuat seluruhnya ?
Bila
tidak, berapa ton sisa muatan yang tidak dapat dimuat ?
Jawab
:
Volume yang diperlukan peti = 2500 x 1,08 m3
= 2700 m3
SF
muatan = 1 x 0,648 m3 = 2,1 m3
0,3048
Volume
= berat x SF
= 1200 x 2,1 = 2520 m3
Berat
= Volume = 2700 = 1285,7 ton
SF 2,1
Volume
tidak cukup/kurang = 180 m3
Muatan
tidak dapat dimuat semua = 1285,7 –1200
= 85,7 ton
Muatan
yang tidak dapat dimuat = 85,7 ton
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussangat bermanfaat pak untuk taruna nautika
BalasHapussangat bermanfaat pak untuk taruna nautika
BalasHapussangat bermanfaat pak untuk taruna nautika
BalasHapussangat bermanfaat pak untuk taruna nautika
BalasHapusSebutkan 4 penyebab utama broken stowage
BalasHapus